Banyuwangi – ekonomi.
Kemiskinan bukan hanya menjadi masalah Kabupaten Banyuwangi saja, namun hampir setiap daerah di hampir di seantero jagad. Program Pemberdayaan Ekonomi Kolaboratif, Inklusif, Berkelanjutan, Mandiri Dan Sejahtera (Peti Koin Bermantra) yang sudah di launching tahun lalu (25/2/2022) oleh Pemerintah Propinsi Jawa Timur, memang menjadi salah satu program penanggulangan kemiskinan transformasi dari Anti Poverty Program (APP) yang sudah berjalan sejak tahun 2005. Di Kabupaten Banyuwangi, APP memulai debutnya pada tahun 2006 hingga sekarang bertransformasi menjadi Peti Koin Bermantra.
Lele salah satu produk perikanan budidaya pokmas APP / Peti Koin Bermantra yang dimulai beberapa tahun lalu selain di bidang pertanian, produk jasa penyewaan alat dan mesin pertanian yang paling banyak diusahakan pada program ini.
Belajar dari “pandemi Covid 19” lalu, yang saat itu lele sulit dipasarkan karena keterpurukan sektor pariwisata dan permintaan yang nyaris nol, kini lele mulai ditingkatkan nilainya menjadi produk olahan (stick lele) meski permintaan pasar sudah jauh lebih baik.
Pokmas perikanan Sumber Barokah Desa Bagorejo Kecamatan Srono salah satu yang kreatif, menjadikan lele sebagai “Brand” dalam produk stick lele, camilan yang disebut juga “Ladrang” dalam bahasa lokal.
“Lele sengaja kami jadikan brand dalam camilan ini, agar bagi yang tidak suka lele, bisa menikmati lele dalam bentuk lain, selain itu agar kelompok masyarakat perikanan bisa meningkat pendapatannya”, tutur Pendamping Pokmas Peti Koin Bermantra yang selalu mendampingi pokmas dalam aktivitasnya.
“Sebelumnya, pokmas hanya menjual lele konsumsi, meskipun sudah ada pedagang besar bahkan perusahaan yang menampung hasil panen lele pokmas, sekarang sebagian sudah dipasarkan dalam bentuk olahan”, imbuhnya.
(Mz2 ek).